Blood Type Comic

Sabtu, 21 Januari 2012

Ada apa dengan Ria?

Hyaaaakk. . Kembali lagi bersama saya dalam cerita ga' piro-piro'o penting, tp setidaknya bukan ekting, diambil dari kejadian nyata yang dalam proses kejadiannya tidak melibatkan proses penyalahgunaan obat-obatan terlarang, adegan pornografi, maupun, tindak kekerasan terhadap binatang berjenis kelamin apapun juga.

Dari judulnya mestinya kita udah tau kalau kali ini saya ingin bercerita sedikit mengenai si "Ria", tp ini bukan Ria mantan pacar saya pas SMP, bukan juga tentang kak Ria enes kakaknya Susan, tapi tentang bagaimana hebatnya pertarungan barathayudha antara 1000 anak bala kurawa melawan 5 pendekar gagah berani pandawa limo. . Lho2??! Jiancuk tenan koq! Seng gennah tah cuk! Keplak ndas dewe! Truburururururprprprprprhyungyungprprprppptiiittt *sound efek rewind kaset*

Bukan juga tentang kak Ria enes kakaknya Susan, tapi tentang bagaimana sengitnya pergumulan penulis melawan MalaRia. . . *langsung drop ga sieh?*
*peduli setan tetap lanjut heheheh*

Okay singkat cerita tempat kejadiannya ini di Manokwari, Papua. Pulau yang emang udah terkenal banget sampai ke 5 benua dan 7 samudera akan desas desus wabah malarianya. Sampai2 emang orang lokal sini klo sakit sedikit klo ke dokter pasti dihadiahkan obat malaria, kadang pura2 sakit ke dokter, ama dokternya jg pasti bilangnya malaria. (_ _¡)
Disini tuh jenis malaria sampai ada bermacam-macam tergantung gejala-gejala yang dialami oleh penderita, contohnya ada sebutan malaria tulang, yg gejalanya, tulang belulang menjadi sakit semua, klo digerakin yang digerakin itu persendiannya langsung pegal-pegal, ada lagi malaria perut, yg gejalanya perut melilit mencret2 dan lemas, ada lagi malaria kepala, yang gejalanya kepala kayak orang mabok kejedok ampe sakit kayak mau pecah, ada lagi malaria hidung, yg gejalanya bersin-bersin, hidung meler, dan flu yang berkepanjangan, ada juga malaria bohongan, ini sering dipakai oleh karyawan yg pura-pura malaria biar dapat surat dokter buat ijin sakit bolos kerja, dan tentu yang ga ketinggalan malaria nyamuk yaitu nyamuk malarianya sendiri hehehehe. . . Nah dari informasi diatas makanya ga heran kalo orang sini emang penyakitnya cuma 1 yaitu malaria, bayangin org yg pusing kebelit utangpun klo ke dokter analisahnya ya malaria kepala la. #Epen ka?!(emang penting ka?!) #Cupentoo....(cukup penting toooo....)

Hahaha akan tetapi dibalik keragu-raguan, kesimpang siuran akan gejala malaria, apa yang dialami oleh penulis sieh emang bener malaria abis pas ngerasain sakit ini penderitaannya itu kalau mau digambarkan kayak orang putus cinta seharian pikirannya galau, suka menyendiri, tidur ga nyenyak, makanpun ga ada selera, saking sakitnya banyak yg mati, ataupun bunuh diri. Tapi perlu diketahui walau penderitaannya hampir serupa, tp malaria sungguhan ini skalanya lebih besar, kalau diumpamakan seperti gempa tu ini skalanya bisa sekitar kurang lebih 8,9 skala ritcher.
Okay cukup prolognya, buset prolog ajah panjang bener!!

Oke lah kalo begitu bagi para pembaca setia yang masih berminat membaca paragraf berikutnya ada baiknya kita melakukan streching (peregangan otot, red) sebelum melanjutakan ceritra yang ga piro piroo penting ini agar bawaannya dalam membaca bisa suantai pake U, dan ga pake jothos jothosan okhheee???
*bagi para pembaca dengan posisi duduk, bisa melakukan Hand Stretching, stretching ini sederhana, genggam jari jari anda dengan keras tahan selama 6 detik dan lepas. Ulangiselama 5-10 kali. Starching ini berguna untuk merelexsasikan otot ototjari jemari dan lengan bawah anda. Otot otot yang terlibat merupakanotot-otot jari, otot-otot pergelangan tangan dan otot-otot lengan bawah anda.Kemudian ditambah gerakan mengkretek kretek tulang punggung pasti serasa uuuugghh aaahhh uuugghh aaah.
*bagi para pembaca yg sedang berdiri atau berjalan, boleh memutari 1 blok tempat anda sekarang berada, atau squat jump (lompat kodok, red) klo ga mau ya gpp sieh...
*bagi para pembaca yang sedang mobile dan berkendara, JANC**(*&#%^@(*#&$!)@(#&%)(*#$ stupid!!!! <-----translate bahasa alusnya "sobat, otak anda mungkin sedang tidak berfungsi dengan maksimal".

Oke deh ready or not here i come...... jadi cerita ini dimulai ketika saya memutuskan untuk migrasi ke Papua(*mengenai alasan migrasi tidak akan dibahas disini, karena author sudah berkomitmen tidak akan membahas sesuatu diluar topik posting kali ini. titik ga pake tapi tapi). Dan dengan kebiasaan hidup urban orang kote yang rada parlente, pastinya sedikit susah untuk menahan diri diam manis dirumah. Tapi ya namanya pedalaman, Manokwari itu adalah  ibukota di propinsi Papua Barat yang notabene adalah kota injil, jadi bisa dibayangkan kalau di kota ini itu tidak ada satupun hiburan malam, bahkan untuk berjualan beer dan minuman alkohol kelas a itu tidak diperbolehkan oleh pemerintah setempat, adanya justru minuman beralkohol kelas C (*sekelas vodka gepeng, topmir, dan cap tikus) yang sangat tidak disarankan karena berdampak buruk pada kesehatan.

Nah karna ga ada hiburan sama sekali akhirnya, hiburan satu-satunya ya olah raga ^^ emang kesannya sehat... tapi sekali lagi kata orang orang dulu tuh ada benernya "segala sesuatu yang berlebihan itu pasti ga baik" hahahahaha. dan yap itu terbukti....jadwal kosong akhirnya diisi ama kegiatan olah raga tiap hari, futsal, badminton, sepedaan jadi makanan sehari hari sepulang dari kerjaan.
Sampai sekitar 1 bulan rutinitas berlangsung, dimana kondisi badan juga masih dalam proses adaptasi perubahan cuaca dan lingkungan setempat, badanku otomatis mengalami shok yang mengakibatkan kondisi badan drop. Sampai klimaksnya pada salah satu weekend di bulan November 2011 ada kerabat yang mengajak main badminton dilanjutkan dengan party mabora (mabok rame-rame, red) dengan minuman bernama cap tikoes!
Akhirnya saya pulang dengan keadaan sempoyongan abis kehujanan dan langsung Telor (tempel molor, red) tanpa mandi dahulu, saking kangennya ama ranjang dirumah. Keesokan harinya entah kenapa hang overnya berlangsung seakan tiada berakhir, hari pertama pusing dan bersin-bersin mirip gejala influenza biasa, hari kedua ditambah sedikit meriang dan ngilu di persendian seluruh tubuh, hari ketiga diserang lagi dengan demam, yang klo orang jawa bilangnya summer..... alhasil saya tepar dan harus bed rest.
Mulai malam itu rasanya bener-bener menderita, halusinasinya lebih parah dari pada extasi dosis tinggi dengan kadungan Lcid yang membuat parno sendiri, malam terasa panjang dan dingin.... udah matiin ac, selimutan dobel masih juga ga berkeringat malah masih menggigil....kalau mau digambarkan, waktu kejadian ini serasa jadi Peter Parker waktu mau berubah jadi Spiderman...*sekali kali saya masih berusaha mengeluarkan jaring dari tangan, lengan, maupun dari pantat...(kali ajah jadi spiderman sungguhan) tapi usahanya nihil dan none of that works. Akhirnya vonis dari dokter yang udah obviously positif malaria menyarankan untuk mengkomsumsi obat malaria...bernama pil kina dan chloroqueen...
FYI (for your info), obat malaria ini ternyata ga kalah ganasnya ama virus nyamuk anopheles betina ini....setiap kali minum obat, perut serasa dikocok-kocok dan merasa mual layaknya datang bulan pada wanita ;p .
Ajaibnya penyakit ini bisa membuat lidah serasa numb (mati rasa), semua makanan yang dimakan tuh rasanya pahit ajah, serasa pelajaran sd itu boongan semua, lidah ga pandang bulu kerasa pangkalnya doank...yang kerasa cuman pahit chukkk....alhasil makannya bener2 mengunyah 27 kali tiap suapannya.

Anyway mengutip peribahasa asing
"What doesn't kill you, makes you stronger. Kelly Clarkson"
yang penting tuh hikmah yang bisa diambil dari setiap kejadian yang terjadi jadi after all that happened saya berjanji untuk tidak nakal lagi, berjanji untuk mandi dulu sebelum tidur, berjanji untuk tidak mabuk lagi......*finger crossed

Berikut artikel yang dikutip dari wikipedia:
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama Plasmodium.[1] Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut.[2] Di dalam tubuh manusia, parasit Plasmodium akan berkembang biak di organ hati kemudian menginfeksi sel darah merah.[1] Pasien yang terinfeksi oleh malaria akan menunjukan gejala awal menyerupai penyakit influenza, namun bila tidak diobati maka dapat terjadi komplikasi yang berujung pada kematian. [2]
Penyakit ini paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis di mana parasit Plasmodium dapat berkembang baik begitu pula dengan vektor nyamuk Anopheles.[3] Daerah selatan Sahara di Afrika dan Papua Nugini di Oceania merupakan tempat-tempat dengan angka kejadian malaria tertinggi.[3]
Berdasarkan data di dunia, penyakit malaria membunuh satu anak setiap 30 detik.[4] Sekitar 300-500 juta orang terinfeksi dan sekitar 1 juta orang meninggal karena penyakit ini setiap tahunnya.[4] 90% kematian terjadi di Afrika, terutama pada anak-anak.[4]
Untuk penemuannya atas penyebab malaria, seorang dokter militer Prancis Charles Louis Alphonse Laveran mendapatkan Penghargaan Nobel untuk Fisiologi dan Medis pada 1907.
Salam Epenka Cupentooohhh, sampai di posting selanjutnya.....^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar